Bolmut – Dugaan praktik kotor di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 74.957.04 Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), kian mencuat.
SPBU ini disinyalir kuat menjadi sarang mafia solar bersubsidi, yang menyebabkan kelangkahan bahan bakar di wilayah tersebut. Warga geram dan mendesak Polres Bolmut segera menyegel lokasi itu serta menindak tegas oknum-oknum yang terlibat.
Minimnya pengawasan dari aparat terkait dan pengelola SPBU yang diduga bermain mata dengan para mafia, membuat subsidi solar hampir tidak pernah tersedia bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Truk-truk misterius keluar-masuk, antrian panjang hanya sandiwara, sementara nelayan, petani, dan sopir angkutan harus gigit jari karena sulit mendapatkan jatah solar.
“Kami curiga ada permainan kotor di balik kelangkahan ini. Hampir tiap hari solar kosong, tapi kendaraan-kendaraan tertentu bisa dapat dengan mudah. Ini jelas ada permainan mafia!” ungkapkan salah satu warga Bintauna yang enggan disebut namanya.
Desakan agar aparat penegak hukum, khususnya Polres Bolmut, turun tangan secara serius semakin menggema.
“Kami minta SPBU ini disegel sementara. Audit total harus dilakukan. Jika terbukti ada penyelewengan, cabut izinnya, penjarakan pelakunya!” tegas tokoh masyarakat setempat.
Kelangkahan solar Bersubsidi bukan sekedar masalah distribusi ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap keadilan sosial. Mafia solar tak mengubahnya parasit yang menggeliat hak rakyat kecil demi keuntungan pribadi. dan memperlemah kepercayaan masyarakat terhadap institusi hukum.
Polres Bolmut dan Pertamina diminta untuk menutup mata. Masyarakat menunggu tindakan nyata, bukan sekadar wacana.
(M.R NASUTION)
Tidak ada komentar