Sulawesi Utara – Latihan Kader Utama (LAKUT) IPNU-IPPNU Sulawesi Utara Yang digelar di Asrama Haji Manado Sulawesi Utara. Kamis (31/7/25).
Ini adalah panggung pembentukan pelajar Nahdlatul Ulama yang progresif, berintegritas, dan berani mengambil peran strategis dalam menghadapi bonus demografi, bukan sekadar agenda kaderisasi biasa.
Dengan mengusung tema “Mewujudkan Kader Progresif Menguatkan Peran Pelajar NU Menyongsong Bonus Demografi,”
kegiatan ini menegaskan bahwa kaderisasi sejati hanya bisa lahir dari organisasi yang sehat, solid, dan mandiri.
LAKUT kali ini menekankan tiga pilar utama: penguatan kapasitas intelektual, pendalaman spiritualitas, dan kemandirian organisasi.
Kemandirian menjadi fokus utama, karena IPNU-IPPNU Sulut menilai tantangan terbesar justru datang dari dalam: dari mereka yang mestinya hanya menjadi cahaya penuntun, namun justru mengarahkan sorotan terlalu terang hingga membutakan. Pola seperti ini tak hanya memadamkan kreativitas, tapi juga menekan proses kaderisasi dan menjauhkan pelajar dari peran sejatinya sebagai agen perubahan.
Isra Syahrain, Wakil Ketua PW IPNU Sulawesi Utara, menegaskan sikap tegas organisasi dalam menolak praktik-praktik tersebut.
“Kader harus berani berdiri di atas kaki sendiri. IPNU-IPPNU bukan tempat untuk dikendalikan oleh kepentingan siapa pun. Organisasi ini milik pelajar, dijalankan oleh pelajar, dan untuk kemajuan pelajar NU. Kalau kita mau menyongsong bonus demografi, kita tidak bisa terus menjadi penonton, kita harus jadi pemain utama,”tegas Isra.
Momentum LAKUT ini menjadi garis batas.
IPNU dan IPPNU Sulut siap melahirkan generasi pelajar NU yang tangguh, progresif, dan setia pada nilai-nilai ke-NU-an serta kebangsaan. Generasi yang tidak hanya mampu membaca zaman, tetapi juga menguasai arah perubahan.
Tidak ada komentar