Halmahera Barat, 10 November 2025 – Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Maluku Utara menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat ketahanan wilayah pesisir dengan membangun infrastruktur pelindung pantai (breakwater) di Desa Toniku, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Hingga awal November 2025, progres pembangunan telah mencapai 57 persen, dan diyakini akan rampung sesuai target pada 22 Desember 2025.
Direksi Teknik Pekerjaan Breakwater Pantai Toniku, Hamka Hi. Hafel, ST., menyampaikan rasa optimis bahwa seluruh rangkaian pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu. Ia menegaskan bahwa tim di lapangan terus bekerja maksimal, meski harus menyesuaikan dengan kondisi pasang surut air laut yang kerap menjadi tantangan.
> “Kami selalu berupaya menjaga ritme pekerjaan di lapangan. Meski terkadang harus menyesuaikan waktu karena faktor alam, semangat tim tetap tinggi dan progres terus meningkat,” tutur Hamka, Sabtu (8/11/2025).
Hamka menjelaskan bahwa BWS Maluku Utara bersama pihak kontraktor terus berkoordinasi untuk memastikan kualitas pekerjaan tetap sesuai standar. Ia menambahkan, dengan sisa waktu sekitar 50 hari, pihaknya yakin penyelesaian proyek akan berjalan lancar dan sesuai jadwal kontrak.
Pembangunan breakwater di Toniku memiliki nilai kontrak sebesar Rp17,429 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proyek ini dilaksanakan selama 114 hari kalender, dengan total panjang bangunan mencapai 300 meter.
Keberadaan breakwater ini diharapkan mampu memberikan perlindungan terhadap permukiman warga, area pesisir, aktivitas nelayan, serta fasilitas umum dari dampak gelombang pasang dan abrasi. Desa Toniku sendiri ditetapkan sebagai salah satu lokasi prioritas karena memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi terhadap gelombang laut.
> “Tujuan utama kami adalah menghadirkan infrastruktur yang tidak hanya melindungi, tetapi juga memberikan rasa aman dan keberlanjutan bagi masyarakat pesisir,” imbuh Hamka.
Melalui proyek ini, pemerintah terus memperlihatkan keseriusannya dalam memperkuat kawasan pesisir di Maluku Utara. Keberhasilan penyelesaian pembangunan breakwater Toniku nantinya diharapkan menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan pesisir serta mendukung aktivitas ekonomi nelayan secara berkelanjutan.
Tidak ada komentar